Menikah adalah Tentang Komitmen. Pesan Moral dari Postingan ‘Mbak Selingkuhan Suami Saya’

Rasanya janggal ketika ada sepasang suami istri yang memilih bercerai karena alasan selingkuh. Melihat bahwa pernikahan dilandasi rasa cinta, komitmen untuk hidup bersama sampai maut memisahkan, penyatuan dua keluarga, adanya hubungan yang menghasilkan anak. Lalu kemudian hancur berantakan karena salah satu pihak ketahuan selingkuh dengan orang lain. Ke mana perginya cinta yang dulu dielu-elukan? Semudah itukah sebuah ikatan pernikahan hancur oleh godaan penawar kesenangan semu?

Kisah tentang selingkuh dalam perkawinan ini muncul setelah sebuah postingan di blog seorang wanita yang menjadi viral. Lewat tulisannya yang berjudul ‘Halo, Selingkuhan Suami Saya’, ia bercerita mengenai bagaimana pernikahannya hancur karena suaminya selingkuh dengan wanita lain. Tak bisa dibayangkan bagaimana sakit hatinya saat cinta yang sudah dibangun kuat-kuat akhirnya harus remuk tak bersisa.




Di luar dugaan, komentar yang datang pun menjadi bukti nyata bahwa ternyata banyak pernikahan yang bernasib sama. Mengerikan ya membayangkan sebuah cinta yang dulu membuncah, ternyata harus berakhir dengan tangisan dan luka.

Menikah adalah janji kita di hadapan Tuhan. Bahwa kita akan tetap bersama dalam suka maupun duka, dalam lapang maupun sempit, dalam sakit maupun sehat. Menikah adalah komitmen yang sudah diikat untuk sebaiknya tidak diingkari. Jadi, jika sampai ada yang berani berselingkuh, maka sama saja dengan tidak menepati janjinya di hadapan Tuhan

Click to comment