Jilbab | Budaya Arab atau Tuntunan Islam ?

Akhir akhir ini di media kita sering membaca dan mendengar beberapa fatwa orang orang yang mengaku ulama, cendekiawan dan ada yang dosen perguruan tinggi terkenal yang menganut faham liberal atau lebih ngetrend JIL / JIN memfatwakan atau ngomong seenak jidatnya bahwa jilbab itu tidak wajib bagi muslimah, katanya itu budaya arab. benarkah ?

Mereka mengatakan bahwa memakai jilbab merupakan pilihan bukan kewajiban, mereka mengatakan orang yang berjilbab bukan melambangkan kesholehaan wanita... ini dikatakan profesor mufidah mulia, dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Seorang yang mengaku muslim yang merupakan pengagum gusdur ini ngomong tapi tidak melihat dalil dan akal.



Bagaimana dia mengatakan jilbab kok sebuah pilihan, didalam Alquran dan Hadis shoheh sudah jelas kewajibab berhijab ini bagi wanita.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890).

Masihkan ibu professor ini ngeles bahwa jilbab adalah pilihan? Itupun bisa menjadi tolak ukur kesholehaan dan ketakwaan wanita, karena dengan berjilbab mereka telah mentaati perintah Allah swt dan Rasulullah saw.

 

Tapi itulah kalau Islam Liberal / sekarang menjadi JIN ( jamaah Islam Nusantara ) yang didukung pemerintah sekarang mengeluarkan fatwa seenaknya saja, mereka berargumen :
  # lebih baik mana wanita berjilbab tapi suka menggunjing dengan wanita tidak berjilbab tapi tidak menggunjing ?
Sungguh aneh pertanyaannya, kalau orang bener ya seharusnya logikanya pertanyaannya yang adil dong, harusnya begini " bagus mana wanita berhijab tidak menggunjing dengan wanita berhijab yang menggunjing ?"

Mereka mengeluarkan argumen tapi bertentangan dengan dalil dan akal, sehingga kalau berdebat pasti kalah. Tapi bukan orang JIN namanya kalau gak ngeles.. dan naudzubillahnya banyak kaum muslimah yang mendukung mereka, khususnya yang memang males berhijab, agar mereka punya dukungan dan alasan.

Yang sekarang harus kita perbuat sebagai muslimah yang sudah berhijab maka kita jangan menganggap rendah dan hina orang yang berhijab, kita doakan mereka dan kita ajak dengan kebaikan mereka agar mau berhijab dengan cara kita lebih perbaiki akhlak kita ke sesama agar menjadi panutan.

Bagi anda yang belum berhijab juga jangan mencela yang sudah berhijab, misal " ah.. si anu itu berhijab tapi suka ngomongin oranglah, suka berkata kasar, dll "... . Jangan menyalahkan jilbabnya, itu hanya kesalahan mereka sebagai manusia biasa seperti kalian juga. Sedang jilbab merupakan kewajiban dan keharusan dalam beragama.

Bagi anda yang berjilbab tapi masih menampakkan aurat mari pelan pelan merubah menjadi jilbab yang syar'i, yang menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka. Agar kemuliaan kita sebagai wanita terjaga, serta selamat dunia akhirat. karena memang nabi pernah meramalkan suatu saat akan ada masa dimana manusia berpakaian tetapi seperti telanjang, seperti yang kita lihat sekarang memang kita memakai jilbab tetapi dadanya dan pantatnya kelihatan. naudzubillah...

Hindari juga memakai jilbab seperti punuk unta, memakai sanggul atau cemol yang dimasukkan ke jilbab agar kelihatan tinggi, sehingga seperti punuk unta. karena nabi pernah bersabda bahwa akan di azab wanita yang berjilbab seperti punuk unta.

So.. mari kita belajar menjadi muslimah yang benar, sesuai syariat Islam yang sebenarnya, jangan ikuti fatwa kaum liberal dan JIL / JIN itu, karena mereka merupakan fitnah besar untuk umat Islam sekarang. Mereka mengaku Islam, tetapi tidak mau menaati perintah Allah swt dengan mengacak acak arti terjemah Alquran dan hadist nabi sesuai hawa nafsu mereka yang menguntungkan mereka dan dapat dijual oleh mereka.

Semoga bermanfaat

Click to comment