Sungguh Luar Biasa Cara Gadis Ini Ketika Memberi Pertolongan Kepada Orang Lain

Salah satu kewajiban seorang manusia dengan manusia lainnya adalah saling tolong menolong, tapi tidak semua manusia menolong karena ketulusan hati, melainkan karena keterpaksaan atau untuk unjuk kepameran. Sangat jarang sekali seseorang memberi pertolongan seperti apa yang dilakukan gadis ini.

Terkadang, ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, maka kita akan sangat bangga akan hal tersebut. Meskipun sebenarnya pemberian kita tidaklah begitu berarti, namun hal ini akan membuat kita bangga dan merasa telah menjadi seseorang yang berjasa bagi orang tersebut. Sebenarnya sikap dan pemikiran seperti ini salah, sebab setiap orang memang tidak perlu menghitung apa saja yang telah diberikannya kepada orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkannya. Bukankah Allah telah memberikan lebih banyak kepada kita?

Kisah inspirasi yang satu ini sebenernya sudah lama beredar, mungkin sudah banyak orang yang mendengarnya, termasuk Anda. Akan tetapi cerita ini sangatlah luar biasa.

Memberi Pertolongan Dengan Cara Yang Luar Biasa

Siang itu di sebuah supermarket, seorang wanita menjelang 50 tahunan sedang berbelanja bersama dua orang anaknya. Penampilannya begitu sederhana, bahkan sangat sederhana jika dibandingkan dengan sejumlah pengunjung lainnya di sana. Ia terlihat sedikit canggung ketika akan melihat dan mengambil beberapa barang yang akan dibelinya, berulangkali ia terlihat kaget dengan harga yang tertera di sana.
Namun hal tersebut tidaklah begitu penting, sebab wanita ini begitu senang melihat kedua anaknya yang tampak sangat bahagia dan menikmati waktu mereka di sana. Masing-masing anak itu membeli sebatang coklat dan beberapa camilan ringan lainnya, tidak ada yang mewah dan terlihat mahal di keranjang.
Tiba di kasir dan akan membayar barang belanjaannya, wanita ini mulai sedikit tidak tenang, entah apa yang dipikirkannya. Kedua anaknya ikut mengantri di dekatnya, sambil melihat belanjaan mereka dengan gembira.

Beberapa barang dan makanan kecil, semuanya bahkan tidak sampai setengah keranjang saja. Antrian terlihat panjang, dan wanita itu mulai sibuk menghitung sejumlah uang yang dikeluarkannya dari dompetnya yang lusuh, semuanya pecahan kecil dan terdiri dari puluhan lembar uang lusuh yang tak rapi.
Tiba gilirannya di depan kasir, wanita ini semakin tampak gelisah dan terlihat tidak tenang. Masih sambil menghitung uang di tangannya dan mencoba merapikannya, wanita itu sesekali melirik angka yang tertera pada komputer si kasir.
Kasir telah selesai menghitung dan wanita itu mulai meletakkan beberapa lembar uangnya yang lusuh pada meja kasir, sambil menghitungnya satu persatu. Ia mulai khawatir, jika ternyata uangnya tidak akan cukup untuk membayar semua belanjaannya. Sesaat matanya melirik kepada kedua anaknya yang berdiri di depannya sambil memegang belanjaan mereka. Kedua anak itu begitu senang, mungkin ini kali pertama mereka belanja ke supermarket.
Wajah wanita itu semakin terlihat memucat, sedikit gemetar dan terlihat gugup sekali, hingga ia menjatuhkan sejumlah uang di tangannya. Seorang gadis membantunya untuk memungut uang tersebut dari lantai, lalu berujar, “Hati-hati menghitung uangnya, Bu. Ini, Ibu menjatuhkan beberapa lembar yang lainnya,” seraya berkata, gadis itu menyerahkan beberapa lembar uang tersebut kepada si ibu. Ibu itu kaget, sebab selembar uang Rp 50 ribu juga kini berada di tangannya, padahal ia ingat benar jika semua uangnya hanya pecahan Rp 2000 an saja dan beberapa lembar pecahan Rp 5 ribuan.
Sebelum melanjutkan pembayarannya, ibu tersebut berpaling ke belakang dan melihat wajah gadis yang telah membantunya itu sambil memegang pecahan Rp 50 ribu itu di tangannya, ia berusaha untuk menunjukkannya. Gadis itu hanya tersenyum dan mempersilahkannya untuk membayar kembali semua belanjaannya dengan sebuah isyarat, agar tak seorangpun tahu akan hal tersebut, bahkan kedua anak ibu itu. Ibu itu bisa membayar semua belanjaannya dengan sisa beberapa lembar uang Rp 2000 an di tangannya. Ia berlalu seraya mengucapkan terima kasih pada gadis yang baik hati itu.

Baca Kisah Lainnya :

  • Demi Bisa Belajar, Bocah ini Rela Membaca di Bawah Penerangan Lampu Jalan
  • Kebaikan yang Disembunyikan Layaknya Keburukan
  • Teh Dan Kopi, Dua Cangkir Dalam Nikmat Yang Berbeda
Kisah yang satu ini sungguh sangat luar biasa, disaat banyak orang yang menolong karena ingin dipuji ataupun diliat orang lain. Akan tetapi sangat berbeda yang dilakukan oleh gadis ini, Dia menolong dengan sangat menghormati dan menjaga perasaan orang yang ditolongnya.
Sumber: sipolos.com

Click to comment