Mimpi Buruk yang Membuatku Memutuskan untuk Berjilbab

Halo sobat dije, kali ini dije akan menceritakan sebuah kisah tentang seorang wanita yang sangat taat dalam beribadah namun enggan untuk  berjilbab. Kisah ini terjadi sekitar hampir tiga tahun lalu. Kita sudah mengetahui bahwa bagi wanita muslim berjilbab adalah wajib hukumnya untuk dilakukan


Pada suatu hari di sebuah kota di pulau jawa, hiduplah seorang wanita yang dikenal sangat taat dalam beragama dan sangat mengamalkan perbuatan – perbuatan baik yang diajarkan oleh agamanya itu sendiri. Dia juga dikenal sebagai wanita yang rajin melakukan ibadah wajib ataupun ibadah sunnah yang di ajarkan oleh agama islam. Dia adalah salah satu wanita yang ibadahnya dipandang sempurna bagi kebanyakan orang. Namun, tetap saja sesempurna apapun manusia tidak ada yang bisa mengalahkan kesempurnaan milik Allah SWT. Wanita ini pun memiliki satu kekurangan, ya… wanita ini tidak mau berjilbab. Dia tidak mau mengenakan jilbab untuk menutupi auratnya itu.
Banyak sekali yang bertanya kepadanya mengapa ia tidak berjilbab padahal ia sangat taat sekali beribadah dan mengikuti semua perintah dan larangan yang Allah berikan. Setiap kali muncul pertanyaan kepadanya dari orang – orang yang berada disekitarnya ia selalu menjawabnya dengan senyuman sambil berkata kepada mereke, “Insyaa Allah nanti saya akan berjilbab, yang terpenting sekarang adalah hati terlebih dahulu”. Sudah banyak pula orang – orang yang memberi masukan dan nasihat kepadanya namun ia tetap saja pada jawaban dan pendiriannya yang sama.
Dan hingga pada suatu hari, dimalam hari pada saat ia sedang tidur ia bermimpi sedang berada disebuah taman yang sangat indah sekali pemandangannya. Pada saat ia melihat ke kiri dan ke kanan ia melihat bentangan pemandangan rumput yang hijau yang amat memanjakan mata serta banyaknya bunga yang bermekaran juga yang turut serta menghiasi pemandangan indah di taman tersebut.
Disana ia bisa merasakan kesegaran udara yang sangat segar dan juga air sungai yang sangat bersih dan juga sangat menyejukkan. Air sungai tersebut mengalir sambil membasahi tanah yang ditamani rumput dan juga bunga tersebut. Semua terlihat dan terasa sangat indah ditambah dengan semilir angin yang melintasi tubuh hingga ke jari – jarinya. Ia juga melihat ada beberapa wanita yang sama sepertinya sedang menikmati pemandangan keindahan taman yang luar biasa tersebut.
Pada saat itu, ia pun menghampiri salah seorang wanita yang sama – sama sedang menikmati pemandangan di taman tersebut. Wajah wanita yang ia hampiri sangat lah bersih dan sangat bercahaya dengan memberanikan diri ia pun mengajak wanita itu berbicara, “Assalamu’alaikum ukhti?”, “Wa’alaikumsalam ukhti, selamat datang di sini ukhti”, “Terimakasih ukhti, tempat ini sangat indah sekali, apakah ini surga?” Lalu wanita itu pun tersenyum dan menjawab, “Tentu saja bukan ukhti, ini bukan lah surga… Ini hanya tempat sebelum menuju surga”, “Benarkah??? Tak bisa aku bayangkan keindahan surga seperti apa jika sebelum masuk ke surga saja ada tempat seindah ini.. Tak pernah aku melihat keindahan yang seperti ini.” Mendengar hal itu kemudian wanita itu menjawab, “Amalan apakah yang bisa membuat my kembali ukhti?”, “Aku selalu melakukan shalat lima waktu, aku tidak pernah melewatkannya sekali pun akupun melakukan ibadah – ibadah sunnah yang lainnya. Alhamdulillah, Allah SWT maha baik”.

Tiba – tiba di akhir percakapan itu, ia melihat sebuah pintu besar yang sangat indah. Dalam beberepa detik setelah ia melihatnya kemudian pintu itupun terbuka saat pintu terbuka, ia melihat wanita – wanita yang ada di taman bersama dengan nya satu per satu masuk kedalam pintu itu. Begitupun wanita yang ia ajak bicara di taman ikut mengajaknya untuk masuk kedalam pintu tersebut. Kemudian ia bertanya kepada wanita itu, “Ada apakah dibalik pintu itu ukhti?”, “Tentu saja ada surga di balik pintu itu ukhti, ayo kemari ikut aku berlarirah kita bersama – sama memasuki surga”. Namun wanita itu berlari sangat cepat hingga ia tidak bisa mengejarnya. Ia pun tertinggal. Wanita yang tadi ia ajak bicara itu tersenyum kepada nya dari kejauhan.
Namun tetap saja ia tidak bisa berlalri walaupun ia telah mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berlari mengejar wanita itu ke arah pintu. Melihat hal tersebut ia pun berteriak kepada wanita yang ia ajak bicara di taman itu, “Amalan – amalan apakah yang engkau lakukan sehingga engkau bisa mencapai pintu tersebut dengan riang gembira?”, “Sama denganmu ukhti” jawab wanita itu sambil tersenyum karena ia telah mencapai pintu surga tersebut. Sebelum wanita itu benar – benar masuk kedalam pintu surga itu ia berteriak dan bertanya, “Amalan apalagi yang tidak engkau lakukan?” sambil tersenyum wanita itu kembali bertanya, “Apakah kamu tidak memperhatikan ukhti, apa yang membedakan diriku dan dirimu?” ia pun sudah kehabisan nafas karena letih sehingga sudah tidak mampu lagi untuk menjawab.
Kemudian wanita itu kembali mengaskan pertanyaan nya tadi, “Apakah kau pikir Allah akan mengizinkan kamu menginjakkan kaki mu di surga-Nya tanpa jilbab yang menutupi aurat mu? Apakah itu salah jika Allah tidak mengizinkan mu masuk kedalam surganya? Sungguh sangat disayangkan semua amalan serta ketaatan mu beribadah di dunia tidak berarti apa – apa karena engkau tak pernah mau menutupi auratmu yang merupakan perintah dari Allah. Amalan mu itu tidak mampu membuat ku mengejarku masuk kedalam surga ini ukhti. Sudah cukup biarlah surga hanya sampai pada hatimu karena niatmu adalah bukan untuk berjilbab menutupi aurat tapi hanya sebatas berjilbab untuk hati”.
Ia pun akhirnya terbangun dari mimpinya itu, ia pun terkejut hingga pucat mengingat mimpinya tersebut. Ia pun akhirnya beristigfar lalu habis itu ia pun mengambil air wudhu yang kemudian ia lanjutkan dengan shalat. Di dalam shalat nya ia menangis dan sangat menyesal dengan apa yang telah ia lakukan. Ia menyesali perbuatannya yang mengulur – ulur waktu untuk berjilbab.
Sejak mimpi buruk itu datang menghampirinya, akhirnya ia berjanji dan membulatkan tekadnya untuk berjilbab. Dan sejak saat itu ia bertekad untuk berjilbab untuk menutupi auratnya. Ia pun akhirnya bisa menjadi wanita yang lebih baik lagi sejak mendapat mimpi buruk tersebut. Dan saat berjilbab ia pun merasakan perasaan yang lebih tenang dan kedamaian yang menyelimuti hatinya.
Allah SWT sendiri berfirman kepada umat-Nya “Wahay kalian para nabi, katakan lah kepada istri – istrimu serta kepada anak – anak peremupuan my dan juga istri – istri orang mukmin sekalian supaya hendaklah mereka berjilbab menutupi auratnya hingga keseluruh tubuh maka mereka yang demikian itu supaya lebih mudah untuk dikenal karena tidak di ganggu. Dan Allah juga adalah yang maha pengampun dan juga maha penyanyang.” (QS. Al- Ahzab: 59)
Berjilbab merupakan perintah langsung yang Allah SWT berikan kepada umat-Nya melalui utasan-Nya yaitu baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Saw. Dan sudah sangat jelas hukumannya, apabila dilanggar, maka orang yang melanggarnya akan di anggap berdosa karena sudah tidak mengindahkan perintah yang Allah SWT berikan. Yang namanya perintah dari Allah sudah seharusnya di patuhi. Semoga dengan kisah ini kita segera disadarkan untuk menutup aurat kita sebelum terlambat. Karena Allah itu maha baik, maha pengampun, maha penyayang, dan juga maha besar.

Click to comment